Pengertian Bakteri, Ciri-Ciri, Struktur, Klasifikasi, Bentuk, dan Reproduksi

Sijenius.com – Bakteri adalah organisme yang memiliki jumlah paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan mahluk hidup yang lain. Terdapat ratusan ribu spesies bakteri yang beragam baik itu hidup di darat hingga lautan dan ada juga pada tempat-tempat yang ekstrim.

Pengertian Bakteri, Ciri-Ciri, Struktur, Klasifikasi, Bentuk, dan Reproduksi
Bakteri

Bakteri ada yang bersifat menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Bakteri mempunyai ciri-ciri yang dapat membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Nah penasaran untuk penjelasan lebih lanjut mengenai bakteri, yuk kita simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Bakteri Secara Umum

Istilah bakteri berasal dari bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri merupakan kelompok organisme yang tidak mempunyai membrane inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota (tidak mempunyai selubung inti) dan berukuran sangat kecil (mikroskopik).

Pengertian Bakteri Menurut Para Ahli

1. Menurut Dwidjoseputro (1985)

Bakteri merupakan mikroorganisme uniseluler, pada umumnya tidak berklorofil, ada beberapa yang fotosintetik dan produksi aseksualnya secara pembelahan dan bakteri memiliki ukuran sel kecil dimana setiap selnya hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop.

2. Menurut James Steckelberg

Bakteri adalah salah satu mikroorganisme yang memiliki sel tunggal. Bakteri dapat bertahan hidup di berbagai jenis lingkungan bahkan dilingkungan ekstrim sekalipun. Mikroorganisme jenis ini dapat membawa manfaat dan juga dapat pula menyebabkan penyakit.

3. Menurut Jawetz (2004)

Bakteri pada umumnya merupakan makhluk hidup yang juga memiliki DNA, akan tetapi DNA bakteri tidak berada pada nucleus yang juga tidak memiliki membran sel. DNA ekstrakromosomal dari bakteri tergabung menjadi satu plasmid yang berbentuk kecil dan sirkuler.

Baca Juga: Pengertian Sel, Sejarah, Fungsi, Struktur, Dan Macamnya

4. Menurut William C. Shiel

William mendefinisikan bakteri sebagai mikroorganisme uniseluler yang hidup secara mandiri ataupun menjadi parasit pada organisme lainnya. Dan beberapa bakteri dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup.

5. Menurut Yvette Brazier

Bakteri adalah organisme mikroskopis yang bersel tungga dengan jumlah jutaan. Bakteri dapat hidup hampir di setiap lingkungan baik di dalam organisme maupun di luar.

Ciri-Ciri Bakteri

Sama halnya seperti mikroorganisme lain, bakteri tentunya juga memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mikroorganisme lain. Ciri-ciri bakteri diantaranya, yaitu:

  • Bakteri merupakan organisme uniseluler (bersel satu)
  • Bakteri bersifat prokariota (tidak memiliki membrane inti sel)
  • Umumnya tidak mempunyai klorofil
  • Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 sampai ratusan mikron, dan umumnya berukuran rata-rata 1 sampai 5 mikron.
  • Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
  • Hidup secara bebas atau menjadi parasit
  • Bakteri bergerak menggunakan flagella, tetapi ada juga yang tidak dapat bergerak
  • Dalam kondisi yang tidak menguntungkan bakteri membentuk endospora yang berfungsi untuk melindungi bakteri dari panas dan gangguan lainnya
  • Bakteri dapat hidup di lingkungan ekstrem, seperti mata air panas, kawah, atau gambut
  • Dinding selnya mengandung peptidoglikan, khususnya bakteri yang hidup di lingkungan ekstrem.

Struktur Bakteri

Bakteri tersusun atas struktur dasar dan struktur tambahan. Struktur dasar adalah struktur yang dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri, meliputi dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan. Sedangkan struktur tambahan adalah struktur yang hanya dimiliki oleh bakteri tertentu, meliputi kapsul, flagellum, pili/fimbriae, kromosom, vakuola gas, dan endospora.

1. Dinding Sel

Sebagian besar dinding sel bakteri tersusun dari peptidoglikan (peptidoglycan) yang terdiri dari gabungan protein dan polisakarida. Ketebalan dari peptidoglikan membagi bakteri menjadi dua yaitu bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal, dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis.

Dinding sel memiliki berat yang mencapai 40% dari berat kering sel bakteri. Pada bakteri dinding sel tersusun atas peptidoglikan yang berbeda dengan dinding sel pada jamur (kitin) atau dinding sel pada tumbuhan (selulosa). Dinding sel memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah:

  • Untuk memberikan bentuk pada sel
  • Untuk memberikan perlindungan pada sel
  • Berperan dalam proses reproduksi sel
  • Berfungsi untuk mengatur pertukaran zat dari dalam dan luar sel

2. Membran Plasma

Membran plasma atau disebut juga membrane sel merupakan membrane yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid (lemak) dan protein. Membran plasma bersifat semipermeable dan terletak diluar plasma untuk membungkus plasma dan mengatur pertukaran mineral dari sel ke luar sel maupun sebaliknya. Membrane sel memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah:

  • Berfungsi sebagai membrane selektif, untuk mengatur tekanan osmosis sel dan keluar masuknya larutan makanan dalam pengangkutan nutrien dan sisa metabolisme.
  • Berperan dalam proses sintesis dinding sel
  • Tempat terjadinya perlekatan dan pemisahan kromosom bakteri selama proses pembelahan sel.
  • Tempat melekatnya pangkal flagella
  • Tempat berlangsungnya proses bionergi
  • Mengandung enzim untuk respirasi dan enzim untuk degradasi makanan.

3. Sitoplasma

Sitoplasma adalah cairan ditemukan di dalam sel dan bagian yang dilindungi oleh membran sel. Sitoplasma tersusun atas 80% air dan sisanya berupa bahan-bahan terlarut (enzim, lemak, karbohidrat, dan ion organik). Dan di dalam sitoplasmalah terjadinya proses reaksi metabolisme.

4. Ribosom 

Ribosom merupakan organel yang tersebar di dalam sitoplasma, yang tersusun atas protein dan RNA. Ribosom juga berfungsi sebagai tempat untuk melakukan sintesis protein. Ribosom bakteri memiliki ukuran 70s dengan jumlah yang bervariasi sesuai dengan kondisi pertumbuhannya. Contohnya bakteri Escherechia coli yang mana di dalam selnya terkandung 15.000 butir kromosom atau sekitar seperempat dari massa sel bakteri.

5. Granulla

Granulla merupakan tempat penyimpanan cadangan makanan, dimana bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.

Bentuk Bakteri

Bakteri terdiri atas beragam bentuk seperti bulat, batang, dan spiral. Berikut ini adalah beragam bentuk bakteri, yaitu:

1. Bentuk Kokus

Bentuk-bentuk bakteri kokus, yaitu:

  • Monokokus adalah berupa sel bakteri kokus tunggal
  • Diplokokus adalah dua sel bakteri kokus berdempetan
  • Tetrakokus adalah empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat
  • Sarkina adalah delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
  • Streptokokus adalah lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai
  • Stapilokokus adalah lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur

2. Bakteri Basil

Bentuk-bentuk bakteri basil, yaitu:

  • Monobasil adalah sel bakteri basil tunggal
  • Diplobasil adalah dua sel bakteri basil berdempetan
  • Streptobasil adalah beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai

3. Bakteri Spirilia

Bentuk-bentuk bakteri spirilia, yaitu:

  • Spiral adalah bentuk sel bergelombang
  • Spiroseta adalah bentuk sel seperti sekrup
  • Vibrio adalah bentuk sel seperti tanda baca koma

Klasifikasi Bakteri

Seperti pengertiannya, bakteri memiliki jumlah jutaan dan tidak heran jika klasifikasinya pun beragam. Nah, untuk membedakan bakteri tersebut maka bakteri dibagi kedalam beberapa klasifikasi. Berikut adalah klasifikasi bakteri berdasarkan cara memperoleh makanannya:

1. Bakteri Autotrof

Bakteri autotrof merupakan kelompok bakteri yang mampu memproduksi asupan makanan untuk diri sendiri. Dengan kata lain, bakteri ini sangat mandiri karena mampu menggunakan energi yang dimiliki untuk menghasilkan makanan. Bakteri kelompok autotrof terbagi lagi menjadi dua yaitu fotoautotrof dan kemoautotrof.

  • Bakteri fotoautotrof, yaitu bakteri yang mengandalkan cahaya matahari untuk memasak’makanannya, ciri-ciri yang bakteri ini adalah pigmennya yang berwarna, seperti halnya daun hijau yang bisa berfotosintesis.
  • Bakteri kemoautotrof, yaitu bakteri yang bergantung pada reaksi kimia untuk menghasilkan makanan, contoh reaksi kimia yang dibutuhkan seperti oksidasi senyawa NH3, senyawa belerang ataupun senyawa HNO2.

2. Bakteri Heterotrof

Bakteri heterotrof adalah bakteri yang mendapatkan makanan dari jenis organisme lain. Jadi, bakteri ini merupakan kebalikan dari bakteri autotrof. Bakteri kelompok heterotrof dibedakan menjadi dua yaitu parasit dan pengurai.

  • Bakteri parasit yaitu bakteri yang hidup bergantung pada organisme lain demi memperoleh asupan makanan, semua bakteri dengan kategori ini dapat menimbulkan penyakit.
  • Bakteri pengurai yaitu bakteri yang mendapatkan makanan dari proses penguraian organisme yang telah mati, seperti sampah, bangkai tumbuhan dan hewan. bakteri ini bersifat patogen namun ada juga yang menguntungkan.

Selain dibedakan berdasarkan cara memperoleh makanan, bakteri juga dibedakan berdasakan seberapa penting oksigen untuk organisme tersebut.

1. Bakteri Anaerob

Bakteri anaerob merupakan Jenis bakteri yang tidak membutuhkan asupan oksigen dalam jumlah banyak. Kelompok bakteri ini dapat hidup dan berkembang biak di lingkungan yang minim ataupun tanpa oksigen. Oksigen yang terlalu banyak justru akan memicu kematian.

2. Bakteri Aerob

Bakteri aerob merupakan jenis bakteri yang membutuhkan oksigen untuk dapat hidup. Manfaat oksigen bagi bakteri adalah untuk menjalankan proses metabolisme sehingga energi dapat dihasilkan.

Reproduksi Bakteri

Bakteri dapat melakukan reproduksi dengan 2 (dua) cara yaitu reproduksi secara aseksual dan secara seksual. Reproduksi bakteri secara aseksual adalah dengan cara pembelahan, pembentukan tunas atau cabang, dan pembentukan filament. Sedangkan reproduksi bakteri secara seksual adalah dengan transformasi, transduksi, dan konjungasi.

1. Reproduksi Aseksual

Seperti yang telah dijelaskan di atas reproduksi bakteri secara aseksual, yaitu:

  • Pembelahan, yaitu bakteri berkembang biak dengan pembelahan biner, yang artinya pembelahan terjadi secara langsung, dari satu sel membelah menjadi dua sel anakan. Dan kemudian masing-masing sel anakan tersebut akan membentuk dua sel anakan lagi, demikian seterusnya.
  • Pembentukan tunas atau cabang, yaitu bakteri membentuk tunas yang akan melepaskan diri dan membentuk bakteri baru. Reproduksi dengan cara ini didahului dengan pembentukan tunas yang kemudian tumbuh menjadi cabang dan akhirnya melepaskan diri. Contonya adalah bakteri family Streptomycetaceae.
  • Pembentukan Filamen. yaitu bakteri bereproduksi dengan cara sel mengeluarkan serabut panjang sebagai filamen yang tidak bercabang. Bahan kromosom masuk ke dalam filamen, yang kemudian filamen terputus-putus menjadi beberapa bagian. Tiap-tiap bagian membentuk bakteri baru. Hal ini dapat dijumpai terutama dalam keadaan abnormal, seperti bakteri Haemophilus influenza dibiakan pada pembenihan yang basah.

2. Reproduksi Seksual

Berikut ini adalah proses reproduksi bakteri secara seksual, yaitu:

  • Transformasi, yaitu proses reproduksi dengan merubah suatu genotipe sel bakteri dengan cara mengambil DNA asing dari lingkungan sekitarnya. Contohnya, pada bakteri Streptococcus pneumoniae.
  • Transduksi, yaitu proses transfer DNA yang, faga membawa gen bakteri dari satu sel inang ke sel inang lainnya. transduksi terbagi menjadi dua bentuk yaitu transduksi umum dan transduksi khusus. Kedua bentuk ini diperoleh dari penyimpangan pada siklus reproduktif faga.
  • Konjugasi, yaitu transfer langsung materi genetik antara dua sel bakteri yang berhubungan sementara. Untuk proses reproduksi ini telah diteliti secara tuntas pada Bakteri E. Coli.

Nah, itulah informasi mengenai bakteri, semoga informasi di atas dapat membantu sobat dalam memahami dan membedakan bakteri berdasarkan pembagian bentuknya. Cukup sekian terima kasih, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.

Tinggalkan komentar