Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit Beserta Contohnya

larutan-elektrolit-dan-larutan-non-elektrolit-beserta-contohnya
 
Sijenius.com – Pernahkah kalian melihat  seseorang yang mencari ikan dengan cara menyetrum?. Apa yang terjadi setelah beberapa saat ujung alat yang telah dialiri listrik itu dicelupkan ke dalam air sungai?. Ternyata, ikan-ikan yang berada di sekitar alat itu terkena aliran listrik dan kemudian mati. Pertanyaannya, apakah air dapat menghantarkan listrik?.
Air murni adalah penghantar listrik yang sangat buruk, namun jika dilarutkan dengan garam dapur, maka larutan ini dapat menghantarkan arus listrik. Sebaliknya, jika dilarutkan gula tebu ke dalam air, daya hantarnya tidak akan jauh berbeda dengan air murni. Nah, penasarankan bagaimana cara mengetahui suatu larutan merupakan larutan elektrolit atau non elektrolit?. Oleh karena itu, mari simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri dari dua zat atau lebih. Suatu larutan terdiri dari zat terlarut (solute), dan zat pelarut (solvent). Zat dengan jumlah yang banyak disebut pelarut, sementara untuk zat dengan jumlah yang sedikit disebut terlarut. Larutan terbagi dua, ada yang dapat menghantarkan arus listrik dan tidak dapat menghantarkan arus listrik. Kemampuan larutan untuk menghantarkan arus listrik bergantung pada jumlah ion yang dikandungnya. Berdasarkan kemampuan menghantarkan listrik, larutan dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit adalah larutan yang memiliki kemampuan untuk dapat menghantarkan listrik. Larutan ini dapat menghantarkan listrik disebabkan karena adanya zat elektrolit yang terurai menjadi ion-ion karena pengaruh arus listrik. Pada larutan ini gaya tarik menarik antar molekul-molekul air dengan partikel-partikel zat cukup kuat untuk memutuskan ikatan antar partikel zat, sehingga partikel-partikel zat dapat lepas sebagai ion-ion bebas. Contoh larutan elektrolit  yaitu Natrium klorida (NaCL), Asam sulfat (H₂SO₄), Asam asetat (CH₃COOH), Natrium sulfat (Na₂SO₄), Kalium ionida (KI), Kalsium korida (CaCl₂).

2. Larutan Non Elektrolit

Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak memiliki kemampuan untuk menghantarkan arus listrik. Larutan ini tidak dapat menghantarkan arus listrik disebabkan karena larutan tersebut tidak dapat membentuk ion-ion dalam pelarutnya. Pada larutan ini, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatan yang dapat menghantarkan arus listrik. Pada larutan non elektrolit gaya tarik menarik antar molekul-molekul air dengan partikel-partikel zat tidak cukup kuat untuk memutuskan ikatan antar partikel zat, sehingga partikel-partikel zat tidak dapat lepas sebagai ion-ion bebas. Contoh larutan non elektrolit yaitu Sukrosa (C₁₂H₂₂O₁₁), Etanol (C₂H₅OH), Urea (CO(NH₂)₂), Gula (C₆H₁₂O₆).

Sifat Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

1. Sifat Larutan Elektrolit

Berikut ini adalah sifat-sifat dari larutan elektrolit:

  • Larutan ini memiliki kemampuan untuk dapat menghantarkan arus listrik.
  • Larutan ini memiliki derajat ionisasi yang berkisar antara 0 < α ≤ 1.
  • Larutan elektrolit dapat menyalakan lampu dan menghasilkan gelembung pada elektroda karena larutan ini dapat menghantarkan listrik.

2. Sifat Larutan Non Elektrolit

Berikut ini adalah sifat-sifat dari larutan non elektrolit:

  • Larutan ini tidak memiliki kemampuan untuk dapat menghantarkan arus listrik, karena tidak dapat terionisasi.
  • Memiliki derajat ionisasi α = 0 (tidak terionisasi).
  • Larutan non elektrolit tidak dapat menyalakan lampu dan tidak menghasilkan gelembung pada elektroda, karena tidak dapat menghantarkan listrik.

Jenis Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik

Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan elektrolit dibagi menjadi dua sebagai berikut:

1. Larutan Elektrolit Kuat

Larutan elektrolit kuat adalah larutan elektrolit yang memiliki kemampuan daya hantar listrik besar, sehingga pada uji elektrolit menyebabkan lampu menyala terang dan terdapat gelembung yang banyak disekitar elektroda. Larutan ini dapat terurai secara sempurna atau hampir sempurna menjadi ion-ion dalam pelarutnya dan umumnya menghasilkan larutan dengan daya hantar listrik yang baik.

Ciri-Ciri Larutan Elektrolit Kuat:

  • Memiliki daya hantar arus listrik yang kuat atau baik.
  • Dapat berupa asam kuat, basa kuat, dan garam dari asam-basa kuat.
  • Memiliki molaritas besar dan jumlah ion yang banyak.
  • Memiliki derajat ionisasi α = 1.
  • Jika di uji, lampu dapat menyala terang dan terdapat banyak gelembung disekitarnya.

Contoh Larutan Elektrolit Kuat:

  • Asam kuat: Asam klorida (HCL), Asam bromida (HBR), Asam sulfat (H₂SO₄), Asam nitrat (HNO₃).
  • Basa kuat: Kalium hidroksida (KOH), Litium hidroksida (LiOH), Natrium hidroksida (NaOH).
  • Garam: Natrium klorida (NaCl), Kalium klorida (KCl).

2. Larutan Elektrolit Lemah

Larutan elektrolit lemah adalah larutan dengan kemampuan daya hantar listrik yang lemah atau kecil. Pada larutan ini hanya sebagian kecil yang terurai menjadi ion-ion dalam pelarutnya dan menghasilkan larutan dengan daya hantar listrik yang buruk, sehingga ketika dilakukannya uji elektrolit menyebabkan lampu menyala redup atau hanya menimbulkan gelembung gas saja. Hal ini terjadi disebabkan tidak semua zat terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik.

Ciri-Ciri Larutan Elektrolit Lemah:

  • Memiliki daya hantar arus listrik yang lemah atau buruk.
  • Dapat berupa senyawa selain senyawa elektrolit kuat.
  • Memiliki molaritas kecil dan jumlah ion yang sedikit.
  • Memiliki derajat ionisasi 0 < α < 1.
  • Jika di uji, lampu menyala redup atau hanya menimbulkan gelembung gas.

Contoh Larutan Elektrolit Lemah:

  • Asam asetat (CH₃COOH)
  • Amonium hidroksida (NH₄OH)
  • Amonia (NH₃)
  • Asam sianida (HCN)

Senyawa Pembentuk Larutan Elektrolit

Senyawa yang dalam larutannya dapat menghantarkan arus listrik berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar, karena senyawa-senyawa tersebut dapat terionisasi saat dilarutkan dalam air.

1. Senyawa Ion

Senyawa ion tersusun dari ion-ion yang berbentuk padat dan kering, di dalam perlarutnya penyusun senyawa ion akan bergerak bebas, sehingga larutan ion dapat menghantarkan arus listrik. Apabila senyawa ion dalam bentuk kristal, mengakibatkan ion-ion tidak dapat bergerak bebas sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. Tetapi bila padatan senyawa ion dilarutkan atau dilelehkan maka senyawa ion tersebut dapat menghantarkan listrik.

2. Senyawa Kovalen Polar

Senyawa ini apabila dilarutkan dalam air, maka akan terurai menjadi ion-ion karena mengalami ionisasi, sehingga larutan tersebut dapat menghantarkan listrik. Hal ini terjadi karena antar molekul polar tersebut terdapat suatu gaya tarik menarik ynag dapat memutuskan ikatan-ikatan tertentu dalam molekul tersebut. Padatan dan lelehan dari senyawa ini tidak dapat menghantarkan listrik, dikarenakan senyawa tersebut terdiri atas molekul-molekul yang bersifat netral.

Baca Juga: Simbol Bahan Kimia Berbahaya Beserta Penjelasannya

Uraian diatas menjelaskan mengenai larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Setelah kalian membaca artikel diatas, apakah sobat sudah mengetahui yang mana larutan elektrolit dan non elektrolit?, tentunya sudah kan. Semoga artikel diatas dapat menjawab semua pertanyaan kalian mengenai larutan elektrolit dan non elektrolit. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.

Tinggalkan komentar